Tugas Softskill
Desain Pemodelan Grafik




Raga Hariawan (55415534)

 Fakultas Teknologi Industri  
Jurusan Teknik Informatika
Universitas Gunada­­rma
2017

CERITA DIBALIK LOGO CISCO
 

Cisco adalah sebuah perusahaan yang memiliki dua bidang usaha. Usaha yang pertama adalah didalam pembuatan hardware dan software yang berhubungan dengan jaringan komputer. Kemudian yang kedua adalah di bidang pendidikan yaitu dengan Cisco Networking Academy (CNA).


Di kedua bidang usaha ini, Cisco telah memiliki nama yang besar dan menjadi sebuah perusahaan yang menguasai sebagian besar pangsa pasar peralatan jaringan dan pengembangan solusi terintegrasi di dunia.

Cisco System :


Cisco system adalah perusahaan pertama yang mengeluarkan sebuah router yang mendukung banyak protokol jaringan secara komersial. Protokol jaringan tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa protokol baru yang kemudian hari dikenal dengan cisco proprietary network protokol. Beberapa di antaranya adalah: Cisco Discovery Protocol(CDP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP), VLAN Trunking Protocol.


Hardware yang diproduksi dewasa ini oleh Cisco System adalah Router, Switch, Catalyst, Firewall, Pesawat VoIP, Wireless Access Point dan banyak lagi yang lain. Tentu saja, Cisco juga menciptakan software pendukung kerja dari hardware yang ada. Untuk hardware yang tergolong “pintar” Cisco memasukkan software sistem operasi khusus milik Cisco yaitu Internetwork Operating System (IOS).


Cisco Networking Academy :


Untuk menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengoperasikan, mendesain, mengimplementasi serta menjaga keamanan dari produk Cisco yang tersebar di dunia, maka Cisco membangun sebuah institusi pendidikan yang dinamakan Cisco Networking Academy.


Institusi pendidikan pusat Cisco yang ada di Amerika membuka kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan formal maupun non-formal yang berada di seluruh dunia dengan harapan mampu menyebarkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola perangkat Cisco.

Sertifikasi dikeluarkan untuk memberikan penghargaan dan sebuah tanda bukti kemampuan kompetensi dari peserta didik yang telah mampu mengikuti dan menyelesaikan kurikulum program dari Cisco Networking
Academy.


Cisco mempunyai logo dengan tulisan “CISCO” berwarna merah dan garis garis di atas nya berwarna biru.

Meskipun nama “CISCO” pada logo mereka tidak memiliki arti yang tersembunyi namun garis-garis berwarna biru yang ada diatas huruf “CISCO” bukan hanya menggambarkan gelombang elektromagnetik, namun menggambarkan sebuah jembatan kebanggaan, The Golden Gate Bridge, kenapa The Golden Gate Bridge, Karena Cisco ditemukan di San Fransisco, dimana kota itu ada letak adanya The Golden Gate Bridge.




Mengubah Logo CISCO :



Logo di atas adalah logo CISCO yang telah saya ubah menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS 3, Saya mengubah tulisan CISCO yang mula nya berwarna merah menjadi warna abu-abu yang dimana CISCO identik dengan jaringan komputer, dan jaringan computer identik dengan kabel jaringan, dan seperti kita ketahui kabel jaringan itu berwarna abu-abu, maka dari itu saya mengubah ke warna abu-abu.

Lalu untuk gambar jembatan, di logo asli nya itu adalah titik titik yang menggambarkan gelombang elektromagnetik dan The golden gate bridge di san fransisco, dimana CISCO ditemukan, lalu saya ubah ke gambar siluet The golden gate bridge dimana yang sangat mengartikan bahwa produk ini berasal dari The golden gate bridge berada, yaitu San Fransisco, USA.


Read More


Sebagai sistem operasi unggulan, nama besar Android sudah melekat erat dengan perusahaan teknologi raksasa Google. Sistem operasi yang kini telah memasuki versi ke sepuluh ini ternyata terinspirasi dari sebuah hal sederhana.

Logo Android yang kini telah terkenal ternyata terinspirasi dari tanda yang ditemui pada pintu toilet umum. Adalah Irina Blok, sosok yang memiliki ide awal di balik pembuatan logo sistem operasi berlogo 'robot hijau' itu.

Sekitar tiga tahun lalu, Irina dan tim desainer Google diminta untuk menciptakan logo untuk platform perangkat lunak untuk penggunaan mobile dan mengandung unsur robot. Irina pun mulai mempelajari sejumlah karakter dari film dan mainan ber-genre sci-fi dan segala hal yang berhubungan dengan luar angkasa.

Sayangnya upaya tersebut tidak juga memberikannya inspirasi. Hingga akhirnya ia pun mengaku jika simbol toilet pria dan wanita yang kerap ditemui saat hendak memasuki kamar kecil justru menginspirasinya menciptakan logo robot hijau.

Ia pun mulai bermain dengan gambar perumpamaan pria dan wanita dengan menambahkan sebuah antena di bagian atas kepala. Tim desainer lainnya kemudian memutuskan untuk memungkinkan penggunanya bisa mendandani sang 'robot hijau' sesuai selera masing-masing, layaknya sistem operasi Android yang bersifat open source.

Kemungkinan pengguna untuk mengkostumisasi logo Android secara tidak langsung juga memudahkan pengguna mengingat robot hijau sebagai sebuah sistem operasi perangkat pintar. Sejak saat itu logo Android pun kerap dimodifikasi dengan beragam kostum, warna dan aksesoris lainnya - termasuk dimodifikasi menjadi robot cokelat besar untuk versi teranyar KitKat.


Cukup untuk bahasan diatas, Sekarang sebelum saya membahas topik utama pada kesempatan kali ini, apakah para pembaca tau apa makna di balik lambang android sendiri? Seperti yang kita lihat bentuk dari lambang Android sendiri terdapat bagian – bagiannya sendiri, seperti antena, kepala, badan tangan dan kaki, tentunya warna dasar mengapa Android itu hijau juga akan kita bahas di sini.

Pemilihan lambang pada suatu perusahaan baik itu bentuk, warna dan tulisan secara tidak langsung memiliki makna tentang visi dan misi dari perusahaan itu sendiri. Maka dari itu mari langsung saja kita kupas tuntas apa sih visi dan misi dari android.inc sendiri

1. Warna Hijau Android Android identik dengan warna hijau , warna hijau sama seperti warna tumbuhan , jadi pihak Android memilih warna sebagai warna dasar, memiliki makna yaitu Tumbuh dan Berkembang yang artinya Android sendiri di harapkan mampu untuk terus meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya hingga menjadi sangat populer di seluruh dunia

2. Bentuk Robot Bentuk robot sendiri memiliki arti yaitu agar para pengguna bebas melakukan modifikasi tanpa batas, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, mengubah User Interface(UI), hingga mengganti ROM original menjadi ROM mod, dll

3. Sepasang Antena di Kepala Antena aneh di sini bukan untuk mengikuti tren, akan tetapi di sini Android di berikan antena secara sengaja agar dikenal sebagai ponsel pintar dimana kita dapat dengan mudah untuk mengelola data dengan baik serta memiliki konektivitas internal seperti Wi-fi, Bluetooth, Hotspot, dan tentunya memiliki kemampuan untuk tersambung di semua jaringan seperti E, 3G, H, hingga 4G.

4. Dua Mata Bulat dan Kecil Sejak pertama kali saya melihat lambang Android ini saya mengira bahwa pada bagian kecil tersebut tidak memiliki makna dan hanya di gunakan sebagai penghias saja, akan tetapi siapa sangka di balik 2 buah bulat kecil yang di katakan sebagai mata Android ini memiliki makna yaitu bahwa OS Android dapat melihat seluruh dunia dengan fitur onlinenya yang dapat di lakukan secara terus menerus, di mana dan kapan saja, serta integrasi dengan
dunia maya sehingga kita dapat melihat berbagai hal baik itu video atau gambar, yang dapat kita unduh/ unggah sesuka hati.

5. Bentuk Tubuh yang Tidak Tersambung dan juga Oval Jika kalian perhatikan lambang Android dari ujung antena, sampai kaki, bentuknya oval dan tidak menyatu, hal tersebut bukan karena kesalahan pada sang desainer logo sendiri, melainkan hal tersebut juga dibuat dengan arti yaitu Sistem Android sendiri dibuat untuk semua orang baik dari kalangan atas, menengah hingga dapat di jangkau hingga kalangan bawah, jadi mengapa ada Android murah, maka jawabannya adalah untuk mewujudkan salah satu visi dan misinya yaitu merangkul semua orang yang ada di dunia.
Read More
Design Grafis dalam Bidang Teknologi 3D Printing

Kebutuhan mencetak tidak lagi sekedar di atas kertas. Kemajuan teknologi dapat mewujudkan apa yang ada di imajinasi Anda ke dalam bentuk yang lebih nyata dan dapat dirasakan melalui sentuhan. Kehadiran 3D printer menjawab kebutuhan akan mencetak sebuah desain secara digital menjadi sebuah produk nyata. 3D printer adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume.

Pada dasarnya, cara kerja membuat cetakan 3 dimensi sama saja dengan printer inkjet konvensional dimana printer membuat layer atau lapisan-lapisan cetakan warna untuk membuat sebuah objek terlihat seperti seharusnya. Hanya saja pada 3D printer yang digunakan bukanlah tinta tetapi plastic molten wax dan material lainnya sehingga menjadi sebuah objek yang diinginkan.


Prinsip utama untuk pencetakan 3D printer yaitu membutuhkan data yang berbentuk 3 dimensi juga atau yang disebut dengan ‘data digital tiga dimensi’. Dalam dunia keteknikan biasa disebut dengan CAD ( Computer Aided Design ). CAD merupakan aplikasi yang mampu menampilkan data dalam 3 dimensi.

Berbeda dengan teknologi seperti pada mesin CNC (computer numerical control) yaitu substractive manufacturing, 3D printing menganut teknologi additive manufacturing di mana objek terbangun dengan membentuk layer per layer material, bukan membuang material seperti pada laser cutting/milling machine.

Cara kerja mesin 3D printer secara umum terbagi pada 3 tahapan proses yaitu :

  • Model objek 3D, Model Objek 3D dapat dibuat dengan menggunakan software khusus untuk model desain 3D yang printernya mendukung contohnya seperti solidwork, catia, delcam dll.

  • Proses Printing, Apabila desainnya sudah dibuat anda bisa langsung print di 3D printer. Kemudian proses pencetakan pun dimulai, lamanya proses pencetakkan ini tergantung dari besar dan ukuran model. Proses printing menggunakan prinsip dasar Additive Layer dengan rangkaian proses mesin membaca rancangan 3D dan mulai menyusun lapisan secara berturut-terut untuk membangun model virtual digabungkan secara otomatis untuk membentuk susunan lengkap yg utuh.

  • Finishing, Pada tahap ini anda dapat menyempurnakan bagian-bagian kompleks yang bisa jadi disebabkan oleh over sized atau ukuran yang berbeda dari yang diinginkan. Teknik tambahan untuk menyempurnakan proses ini dapat pula menggunakan teknik multiple material atau material berbeda; multiple color atau kombinasi warna.


Teknik 3D Printing :

  • Stereolithography (SLA) adalah teknik pertama untuk 3D Printing. Caranya adalah menambahkan layer terus menerus pada bahan photopolymer menuju keatas. Material yang digunakan pada awalnya adalah liquid (cairan) dan akan mengeras ketika liquid tersebut terkena sinar ultraviolet.

  • Digital Light Processing (DLP) adalah teknik yang hampir sama dengan SLA yang membuat bahan liquid mengeras dengan sinar ultraviolet. Tetapi, pada proses penyinaran digital, objek pada awalnya berbentuk liquid yang penuh. Sebagian dari liquid tersebut akan disinari, yang tentu saja akan mengeraskan liquid tersebut, lalu objek yang mengeras akan tenggelam kebawah dan menaikkan liquid selanjutnya. Proses ini terus menerus dilakukan hingga objek 3D tersebut berhasil dibuat.
  • Selective Laser Sintering (SLS) menggunakan tenaga yang sangat tinggi untuk menggabungkan berbagai material, seperti plastik, gelas, keramik, dan metal menjadi output 3D.

  • Electron Beam Melting (EBM) adalah proses dari 3D Printing untuk bahan metal. Prosesnya di sebuah vakum dan memulai prosesnya dengan menyebarkan sebuah layer dari metal powser (lebih sering menggunakan titanium). Electron beam akan mencairkan powder menjadi layer yang keras. Objek yang dibuat dengan teknik ini akan sangat kuat.
  • Multi Jet Modelling (MJM) mempunyai cara kerja yang sama dengan inkjet printer. Ia menyebarkan sebuah layer dari resin powder dan menyemprotkan sebuat lem yang mempunyai berbagai warna dan akan mengeras pada satu layer. Multi Jet Modelling sangatlah berguna karena sangat cepat dan mendukung penyediaan warna. 
  • Fused Deposition Modelling (FDM) menggunakan bahan nozzle yang dipanaskan dan akan melelehkan bahan seperti plastik pada hasil outputnya. Nozzle tersebut akan berpindah secara horizontal dan vertikal yang diatur oleh komputer. Ketika material keluar dari nozzle, material tersebut akan mengeras.

Semua aktivitas 3D Printing kebanyakan akan menggunakan STL File. STL File merupakan format 3D modelling yang membuat 3D Printer melakukan tugasnya dengan nyaman dan efektif untuk memotong objek dari layer pada saat print. Kebanyakan file STL dibuat oleh Computer Aided Design (CAD).

Kelebihan dan Kekurangan 3D Printing 

Kelebihan :
  • Yang pertama adalah untuk pembuatan produk. Saat ini pembuatan produk bisa dilakukan dengan mudah, cepat dan mendetail dengan teknik ini, bahkan sampai ukuran millimeter. Hal ini dikarenakan majunya teknologi yang sudah dikembangkan untuk software dan printer 3D.
  • Biasanya, pembuatan satu objek membutuhkan waktu sekitar 1 menitan bahkan kurang. Tapi, bila bentuk objek rumit, maka bisa makan lebih dari itu. Dibanding dengan membuat objek secara manual, tentu saja dengan 3D Printing lebih efisien waktu.
  • Dapat memproduksi produk-produk pabrikan seperti sepatu, perhiasan, baju, phone      case, mainan, bahkan mobil, dll
 Kekurangan :
  • Salah satu efek buruk yang bisa disebabkan oleh teknologi 3D Printing adalah matinya pekerjaan-pekerjaan manufaktur. Adapun spesifikasi dari pekerjaan manufaktur umumnya berupa pekerjaan yang membutuhkan kemampuan rendah seperti layanan jasa. Padahal, beberapa negara besar, seperti China misalnya, lebih banyak bergantung pada keberadaan pekerjaan berbasis jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonominya.
  • Selain itu, 3D Printing juga tidak praktis dalam beberapa hal, salah satunya adalah material pembentuk. Printer 3D juga memiliki keterbatasan yakni bisa menyediakan satu jenis material saja untuk satu mesinnya.
  • Dampak lain yang bisa disebabkan oleh berkembang pesatnya 3D Printing adalah matinya copyright. Hal ini karena orang bisa dengan sesuka hatinya mencetak barang-barang yang mereka inginkan dengan hanya bermodalkan rancangan atau gambar dalam bentuk sof file-nya saja. Pembajakan produk ternama tentu bukan lagi menjadi hal yang susah. Bahkan, brand-brand terkenal juga bisa dimiliki tanpa harus mahal-mahal membeli di outlet aslinya.
Read More
Sebelumnya Progressive Web Apps sudah pernah diperkenalkan Google. Namun Google mengangkatnya kembali pada I/O bulan Mei yang lalu, Progressive Web Apps menarik perhatian banyak developer web, karena Progressive Web Apps (PWA) digadang-gadangkan mampu bersaing dengan aplikasi native.

Berbeda dengan aplikasi hybrid, aplikasi hybrid lebih menggabungkan antara aplikasi native dan web. PWA ini sepenuhnya web namun pengguna bisa merasakan experience seperti menggunakan aplikasi native. Seperti bisa dijalankan offline atau koneksi buruk sekalipun, bisa mengirim notifikasi, bahkan menggunakan animasi yang smooth seperti aplikasi native. Aplikasinya pun tidak perlu diinstall, namun icon-nya bisa di pasang di home screen untuk memudahkan membuka aplikasi. PWA sepenuhnya mengandalkan browser. Saat ini hanya browser Chrome minimal versi 47 keatas yang mendukung.
Sebenarnya apa sih Progressive Web Apps itu? Disini saya mencoba menjabarkan 6 poin penting yang membuat aplikasi web bisa disebut sebagai progressive web apps

1. Instant Loading

Teknologi yang mampu membuat PWA ini bisa digunakan offline bahkan pada koneksi internet yang buruk ialah karena service worker. Dengan service worker pula lah waktu muat web menjadi lebih cepat.
Teknologi service worker memiliki mekanisme untuk mengontrol asset yang akan di cache serta menyediakan custom permintaan ke jaringan sehingga dapat memberikan pengalaman akses secara offline bagi pengguna.
Tetapi untuk dapat menggunakannya pertama kali pengguna harus mengakses website tersebut. Setelah semua asset ter-cache oleh service worker, sekalipun koneksi terputus pengguna tidak akan melihat gambar offline dinosaurus. Kira-kira seperti ini alur kerja service worker
Saat ini browser yang mendukung teknologi service worker adalah Chrome minimal versi 44, Opera dan Firefox minimal versi 44. Sedangkan Microsoft Edge sedang dalam pengembangan dan Safari masih mempertimbangkan untuk menerapkan teknologi ini.

2. Add to Homescreen

Yang membuat PWA ini seperti native karena kemampuan untuk menambahkan icon ke homescreen. Jadi pengguna lebih mudah untuk membuka kembali aplikasi web tanpa harus mengakses URL-nya kembali melalui browser. Google menyediakan web app manifest yang berisi pengaturan gambar icon, nama aplikasi, besar resolusi icon shortcut, dan pengaturan tampilan agar ketika dibuka aplikasi web terbuka full screen tanpa menampilkan address bar lagi. Sebagai contoh app manifest ini dapat kamu lihat disini dan berikut contoh fitur Add to Home Screen

3. Notifikasi

Sejak Chrome versi 42, Google memberikan dukungan kepada browser agar mempu mengirimkan notifikasi layaknya aplikasi native. Yang menjadi kendala saat ini setiap browser memiliki API notifikasi yang berbeda-beda, hal ini membuat developer web harus koding untuk setiap browser yang berbeda. Namun kabarnya Apple, Google dan Mozilla juga Microsoft akan bekerja sama membuat standar untuk API notifikasi ini. Jadi developer web cukup koding satu kali yang dapat berjalan disetiap browser

4. Fast (Cepat)

Pengguna web saat ini berharap halaman web yang mereka kunjungi akan interaktif dan smooth. Maka developer perlu memfokuskan waktu dan usahanya disana. Halaman web tidak hanya cepat, tetapi juga harus berjalan dengan baik, scrolling yang cepat dan animasi serta interaksi yang juga harus tetap smooth.
Untuk menulis website dengan performance yang baik dan kamu perlu memahami bagaimana HTML, JavaScript dan CSS ditangani oleh browser, dan memastikan bahwa kode yang kamu tulis dan kode pihak ke-3 lainnya berjalan seefisien mungkin.
Mengakses di web di desktop berbeda dengan di mobile. Pada mobile diharapkan halaman web lebih ringan dengan tidak mendownload banyak asset. Google telah lama mengeluarkan tools PageSpeed Insight untuk menguji apakah website kamu sudah baik untuk diakses melalui mobile.

5. Secure (Aman)

Untuk dapat menggunakan service worker web haruslah sudah menggunakan protokol HTTPS. HTTPS akan menyandikan atau mengenkripsi data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Jadi data diantara server web dan pengguna akan lebih aman. Jika tidak terproteksi penyusup bisa saja mengambil data komunikasi antara web kamu dengan browser pengguna. Seperti gambar, cookie, skrip, semuanya bisa dieksploitasi. Gangguan dapat terjadi pada setiap titik dalam jaringan, termasuk komputer pengguna, hotspot Wi-Fi, atau ISP.
HTTPS juga membantu mencegah penyusup dari gangguan komunikasi antara website kamu dengan browser pengguna. Seperti ISP atau hotel yang meng-inject iklan ke dalam halaman. Di Indonesia sendiri kamu pasti tahu ISP mana yang suka meng-inject iklan kehalaman web.
Penyusup dapat mengeksploitasi komunikasi yang tidak dilindungi untuk mengelabui pengguna agar memberikan informasi sensitif atau menginstal malware. Sebagai contoh, beberapa pihak ketiga menyuntikkan iklan ke dalam website yang berpotensi memecah pengalaman pengguna dan menciptakan kerentanan keamanan.
Sejak tahun 2014 Google mulai menggunakan HTTPS untuk semua produk dan layanannya. Bahkan Google memberikan prioritas sinyal peringkat dalam mesin pencarinya.

6. Responsive

Tentu saja Google sangat mendukung website responsive. Pada era saat ini pengguna mulai bergeser dari desktop ke perangkat mobile. Bahkan banyak juga pengguna yang pertama kali mengakses internet dari perangkat mobile. Agar website bisa menyesuaikan dibanyak perangkat seperti desktop, tablet dan smartphone maka penting sebuah website mendukung responsive.
Berikut ada video, kenapa membangun Progressive Web Apps itu pentting

Referensi

Berikut ada beberapa referensi yang bisa kamu pelajari lebih lanjut mengenai Progressive Web Apps
Sumber Artikel : https://chromplex.com/progressive-web-apps/
Read More