ILMU BUDAYA DASAR
  Manusia dan Kebudayaan


Dibuat Oleh :
Raga Hariawan (55415534)
Kelas 1IA08

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Bapak Edi Fakhri



Manusia
       Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system (Ilmu Kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (Ilmu Fisika). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (Ilmu Biologi). Dan dalam ilmu-ilmu sosial, Manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memprhitungkan setiap kegiatan, Sering disebut homo economicus (Ilmu Ekonomi) serta Manusia sebagai makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (Ilmu Sosiologi).
            Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada beberapa pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
          Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
·         Jasad, badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
·         Hayat, mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
·         Ruh, bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
·         Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.

Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:

·      Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
·      Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
·     Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.

Hakekat Manusia

A.   Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh merupakan materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya akan hancur dan lenyap.
B.   Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, Jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia juga dapat dikatakan sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur yaitu id, ego, superego. Pada hakekatnya manusia adalah mahkluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Selain itu manusia merupakan ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya, karena manusia memiliki suatu perasaan yang dapat mempengaruhi jiwa dan raga manusia secara keseluruhan, misalnya :
• Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.

• Perasaaan estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
• Perasaan etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
• Perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri.
• Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompuk dan masyarakat.
• Perasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.


C.    Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Manusia merupakan produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Dan pada hakekatnya manusia mempunyai sifat mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi. Manusia juga pada hakekatnya adalah mahluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), yaitu mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuaanya bekerja dan berkarya.

D.    Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (Ekologi), Mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Kepribadian Bangsa Timur

Francis L. K. hsu. Sarjana Amerika keturunan Cina, yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, psikologi, filsafat, dan kesustraan cina klasik (homeostatis psikologi).
Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk social budaya itu mengandung delapan daerah lingakaran konsentris sekitar diri pribadi.
Sampai sekarang ilmu psikologi di negara-negara barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisi dan menugukur secara detail variasi isi jiwa individu itu.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, Hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, Maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, Bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi. 
Nomor 7 dan 6, disebut daerah tak sadar dan sub sadar, yang berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang terdesak kedalam, sehingga tidak disadario oleh individu dan terlupakan.
Nomor 5, disebut kesadaran yang tidak dinyatakan, pikiran-pikiran dan gagasan yang didasari oleh individu teteapi disimpan didalam jiwanya sendiri dan tidak dinyatakan kepda siapapun (karena malu, takut salah atau sungkan)
Nomor 4, disebut kesadaran yang dinyatakn secara terbuka (pikiran, gagasan maupun perasaan)
Nomor 3, disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang manusia, binatang atau benda-benda yang diajak gaul secara karib.
Nomor 2, disebut hubungan berguna, fungsi kegunaan (pedagang dan pembeli)
Nomor 1, disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran-pikiran dan sikap dalam jiwa manusia, tetapi jarang mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.
Nomor 0, disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan tentang orang-orang diluar masyarakat dan Negara Indonesia
Menurut Francis L. K. Hsu, yang menggambarkan kepribadian manusia adalah daerah lingkungan no.3 hubungan yang berdasarkan cinta dan kemesraaan dan juga rasa untuk bisa berbakti penuh dan mutlak merupakan suatu kebutuhan fundamental dalam hidup manusia, tanpa adanya tokoh-tokoh, benda-benda kesayangan, tanpa Tuhan, tanpa ide dalam alam jiwanya, hidup kerohanian manusia tidak akan bisa seimbang dan selaras.
Konsep lain adalah konsep Jen. Dalam budaya Cina yaitu, Manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian adalah manusia yang dapat menjaga keseimbangan hubungan antara diri kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat.
Kebudayaan Timur, lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong royong, keramah tamahan dan lain sebagainya.
Kebudayaan Barat, lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, asa guna dan individualism
 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam baahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti menolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “ segala sesuatu yang dihaslkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya.

            Menurut E.B Taylor (1871) Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

            Menurut C.A Van Peursen, kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hwan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengan alam, melainkan mengubah alam.

            Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi “Merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, Rasa dan cipta masyarakat”. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.

Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (Vital), Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat, kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terprinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.

Sistem ideologi meliputi etika, norma dan adat istiadat, sedangkan Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakta dan juga Sistem teknlogi meliputi segala perhatian serta penggunaannya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku.


Unsur Kebudayaan

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, Bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:

·         Sistem religi, produk manusia sebagai homo religius.
·         Sistem organisasi kemasyarakatan, produk dari mausia sebagai homo socius.
·         Sistem pengetahuan, produk manusia sebagai homo sapiens.
·         Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, produk manusia sebagai homo economicus.
·         Sistem teknologi dan peralatan, produk manusia sebagai homo faber.
·         Bahasa, produk manusia sebagai homo loguens.
·         Kesinian, produk manusia sebagai aesticus.

Cultural Universal dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil, Disebut kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity, Contoh Cultural Universial pencaharian hidup dan ekonomi, antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian, peternakan, sisterm produksi, sistem distribusi dll. Cultural activity dapat dibagi lagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil lagi yang disebut trait-complex.

Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya, Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya, Pertama kebudayaan Bendaniah (Material) dan Rohaniah (Spritual).

Wujud Kebudayaan

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:


Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia : Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya. Sekarang, kebudayaan  ideal juga banyak tersimpan dalam disk, arspi, koleksi micro film dan microfish.

Kompleks aktivitas : Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret,
dapat diamati atau diobservasi. Wujud seperti ini biasa disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain dari detik ke detik, dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun. 



Wujud sebagai benda : Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

Ketiga wujud kebudayaan tadi, di kehidupan masyarakat tak akan terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan-tindakan dan karya manusia.


Orientasi Nilai Budaya

­­­
               Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variation in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, Secara universial menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

Hakekat Hidup Manusia (MH), setiap kebudayaan berbeda secara ekstern, Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.

Hakekat Karya Manusia (MK), Ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi,

Hakekat Waktu Manusai (WM), Ada yang berpandangan mementingan orientasi masa lampau, Ada pulau yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.

Hakekat Alam Manusia (MA), Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeskploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin.

Hakekat Hubungan Manusia (MN), Dalam hal ini yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, Baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (Menilai tinggi kekuatan sendiri)


Perubahan Kebudayaan


Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. Tak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Terjadinya gerakan perubahan kebudayaan disebabkan oleh :

1. Perubahan jumlah penduduk
2. Perubahan lingkungan hidup

Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya disfungsi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan bebeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi bila ada suatu kelompuk manusia dengan kebudayaan tertenru dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.

Proses aklultuasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dari massa silam. Biasanya, suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat- masyarakat lainnya. Pasa saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi ialah :

A. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterma
B. Unsur-unsur kebudayaan asing manakan yang sulit diterima
C. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
D. Keterangan-keterangan apakah yang timbul sebagai akibat akilturasi tersebut.

Unsur-unsur kebudayaan asing yang diterima adalah :

• Unsur kebendaan
• Unsur yang terbukti membawa manfaat besar
• Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat

Unsur-unsur yang sulit diterima adalah :

• Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi.
• Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidak Unsur Kebudayaan Baru :
• Terbatasnya masyarakat memiliki hubugan atau kontak
• Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
• Sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
• Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat

Hubugan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan

Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Hubugan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :

Eksternalisasi  : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
Obyektivitas    : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
Internalisasi    : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini, kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cepat.


Link Download file Powerpoint : 

File Powerpoint






Read More