MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
     " Sosialisasi dan Peran Pemuda di Era Globalisasi "

Dibuat Oleh :
Raga Hariawan (55415534)
Kelas 1IA08

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Ibu Sri Hermawati


Sosialisasi dan Peran Pemuda di Era Globalisasi

Pemuda merupakan pribadi berusia produktif dan memiliki tipikal unik yakni revolusioner, yakin, berpikir modern dan mempunyai moralitas.  Betapa vitalnya partisipasi pemuda dalam sebuah negara karena pemuda sesungguhnya adalah figur yang paling mempunyai kekuatan untuk melakoni kehidupan berbangsa dan bernegara mendatang. Pemuda bisa dianggap sebagai generasi penerus untuk tetap berlangsungnya sebuah negara. Kaum muda adalah sosok yang vital di tiap-tiap perubahan sebab pemuda berjalan menggunakan idealisme dan moral ketika mencermati problem yang ada, untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan negara. Pemuda akan jadi tulang punggung bangsa di masa mendatang. Namun realita pemuda Indonesia saat ini tidak lagi pemuda yang memperlihatkan kepribadian bangsa kita. Pemuda Indonesia saat ini adalah sosok pemuda yang tak cukup tangguh ketika menjumpai arus globalisasi. Kalangan pemuda saat ini seringnya cuma menghancurkan moral mereka sendiri. Efek negatif globalisasi satu diantara penyebabnya, yang mana gaya hidup barat dengan leluasa masuk ke Indonesia dan akibatnya berpengaruh jelek pada peran pemuda Indonesia untuk mempertahankan identitas bangsa.

Proses sosialisasi pemuda banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari.

Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:

·         Kemurnian idealismenya.
·         Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan baru.
·         Semangat pengabdiannya.
·         Sepontanitas dan dinamikanya.
·         Inovasi dan kreativitasnya.
·         Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
·         Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang         mandiri.


Tujuan Sosialisasi

  1. Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan seseorang kelak ditengah-tengah masyarakat tempat dia menjadi salah satu anggotanya.
  2. Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien serta mengembangkan kemampuannya untuk membaca, menulis, dan bercerita.
  3. Membantu pengendalian fungsi organik yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang tepat.
  4. Membiasakan individu dengan dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.
  5.  Untuk mengetahui lingkungan alam sekitar.
  6. Untuk mengetahui lingkungan sosial, tempat individu bertempat tinggal termasul lingkungan sosial yang baru.
  7. Untuk mengetahui nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.
  8.  Untuk mengetahui lingkungan sosial-budaya suatu masyarakat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi

  1. Faktor intrinsik, merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Seringkali disebut dengan pembawaan atau warisan biologis. Bentuk nyata dari faktor intrinsik ini antara lain postur tubuh, golongan darah, bakat-bakat seni, olahraga, ketrampilan-ketrampilan, IQ atau tingkat kecerdasan, dll.
  2. Faktor ekstrinsik, adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang individu. Faktor ekstrinsik ini berupa faktor lingkungan sosial budaya, tempat seorang individu hidup dan melaksanakan pergaulan dengan warga masyarakat yang lain. Adapun kondisi faktor ekstrinsik antara lain, kondisi lingkungan masyarakat setempat, kondisi lingkungan pergaulan, kondisi lingkungan pendidikan, kondisi lingkungan pekerjaa, kondisi lingkungan masyarakat luas, termasuk sebagai sarananya adalah media massa baik media massa cetak maupun elektronik. 

Tahapan Sosialisasi


Tahapan sosialisasi menurut George Herbert Mead dapat dibedakan melalui tahap-tahap, yaitu :

Tahap persiapan (preparatory stage)

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga, anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

Tahap meniru (play stage)

Tahap ini ditandai dengan makin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dsb. Dengan kata lain kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain jika mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya banyak telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri yakni asal anak menyerap nilai dan norma. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (significant other).

Tahap siap bertindak (game stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulah berkurang dan digantikan oleh peran secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain juga meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Anak mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerjasama dengan teman-temannya. Pada tahap ini, lawan berinteraksi makin banyak dan mulai berhubungan dengan taman-temannya yang sebaya di luar rumah. Bersama dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Anak sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, anak dapat bertenggang rasa tidak hanya dengna orang-orang yang berinteraksi dengannya tetapi juga dengan masyarakat secara luas. Manusia secara dewasa menyadari peraturan, kemampuan, bekerjasama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya menjadi mantap. Manusia dengan perkembandan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

 

Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian


Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orangtua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui lingkungan, anak mengenal dunia sekitarnya, dan pola pergaulan sehari-hari.

Kebijakan orangtua yang menunjang proses sosialisasi anak-anaknya antara lain:
  1.  Mengusahakan agar anak-anaknya selalu berdekatan dengan orangtuanya.
  2. Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa anak tidak merasa tertekan.
  3. Mendorong anak agar dapat membedakan yang benar dan yang salah, yang baik dan buruk, yang pantas dan tidak pantas.
  4.  Memperlakukan anak dengan baik. Untuk itu, orangtua harus dapat berperan dengan baik.
  5. Menasehati anak-anak jika melakukan kesalah atau kekeliruan.

Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi, yaitu:


Sosialisasi represif

Ciri-ciri sosialisasi represif antara lain:

·                     Menghukum perilaku yang keliru
·                     Hukuman dan imbalan materil
·                     Kepatuhan anak kepada orangtua
·                     Komunikasi sebagai perintah
·                     Komunikasi non verbal

Sosialisasi partisipasif

Ciri-ciri sosialisasi partisipasif antara lain:

·                     Pemberian imbalan dan sanksi
·                     Hukuman dan imbalan simbolis
·                     Otonomi anak
·                     Komunikasi sebagai interaksi
·                     Komunikasi verbal

Jenis-Jenis Sosialisasi

 

Sosialisasi primer

Pengertian sosialisasi primer menurut Peter L Berger dan Luckmann adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota keluarga (masyarakat). Sosialisasi primer berlangsung saat berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah.

Sosialisasi sekunder

Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.

Sosialisasi Sebagai Pembentuk Kepribadian


Kepribadian seseorang diperoleh karena adanya proses sosialisasi ketika individu belajar dari lingkungan sosial sedikit demi sedikit. Dan ada pula Faktor – faktor pembentuk kepribadian terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

  1. Warisan biologis, biasanya berupa bawaan ayah, ibu, nenek, dan kakek. Pengaruh ini tampak pada intelegensi dan kematangan fisik.
  2.  Lingkungan alam, perbedaan iklim, topografi, dan SDA menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.
  3.  Lingkungan sosial, kelompok tempat bergabung seperti lingkungan keluarga, sekolah, kerja, dan masyarakat luas, juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
  4.  Lingkungan budaya, perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

Sosialisasi berperan dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh nilai dan norma sosial kebudayaan yang berlaku di lingkungan sekitar. Nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat diperkenalkan kepada generasi selanjutnya melalui proses sosialisasi. Melalui proses sosialisasi ini, masyarakat dapat mewariskan nilai dan norma sosial budaya pada generasi selanjutnya



Read More
MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
     " Kenapa Memilih Jurusan Teknik Informatika Gunadarma "






Dibuat Oleh :
Raga Hariawan (55415534)
Kelas 1IA08

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

Dosen : Ibu Sri Hermawati





KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul "Kenapa Memilih Jurusan Teknik Informatika Gunadarma".

            Makalah ini berisi tentang informasi diri saya pribadi meliputi visi dan misi yang ingin saya capai. Diharapkan apa yang akan saya bahas ini  beberapa manfaat bagi pembaca.

            Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

            Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Hidup ini tak terlepas dari apa yang ingin dan akan kita gapai, maka oleh sebab itu setiap orang wajib memiliki visi dan misi agar arah dan tujuan kita tidak melenceng, karena jika melenceng maka hanya akan sia – sia waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Maka dari itu Dosen Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar memberikan tugas yang berjudul “Kenapa Memilih Jurusan Teknik Informatika Gunadarma”.

B.     Batasan Masalah
Dalam Makalah ini  saya akan menguraikan tentang :
·         Visi dan Misi
·         Alasan memilih jurusan Teknik Informatika
·         Cita cita setelah lulus menjadi Sarjana

C.    Manfaat dan Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini semata-mata untuk menyelesaikan dan  memenuhi tugas dan dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dan Manfaat nya ialah mengingatkan saya kembali dan menjadi pacuan tentang tujuan yang akan saya capai untuk mengejar masa depan yang cerah dan bahagia. Amin.



BAB 2
PEMBAHASAN


A.    Visi dan Misi
Di dalam hidup terkadang kita tidak menyadarinya selalu melangkah menuju tujuan yang tanpa arah dan menghabiskan waktu secara sia-sia dengan melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat sama sekali untuk kehidupan kita sendiri. Namun jika kita mau meluangkan waktu sebentar untuk meluangkan waktu, bahwa disatu sisi lain orang lain sedang berusaha keras untuk mencapai tujuan hidupnya. Maka oleh sebab itu marilah kita buang gaya hidup kita yang tidak penting dan hanya menyia-nyiakan sesuatu untuk hal yang tidak bermanfaat karena hidup itu adalah kompetisi, jika kita lalai maka kita akan tertinggal dan sulit meraih tujuan yg akan kita capai agar memperoleh masa depan yang cerah dan bahagia.
Dari secuplik penggalan kata diatas maka dari sebab itu kita harus mempunyai suatu arah dan tujuan yang jelas untuk hidup kita, yang mana akan di bawa kemanakah hidup kita ini selanjutnya. Oleh karena itu maka marilah kita membuat Visi dan Misi untuk tujuan hidup kita.
Visi : Saya pribadi yaitu ingin menjadi seorang yang handal dalam bidang IT, Seperti dalam bidang Jaringan, Programming, Webmaster dan Web Security.
Misi :  Masuk SMK Teknik Komputer Jaringan, Masuk ke Universitas Jurusan Teknik Informatika, Lulus dengan gelar Sarjana Teknik Informatika, Memperbanyak mengikuti Seminar dan workshop di bidang Teknik Informatika, Memperbanyak jaringan pertemanan dengan perusahan atau orang orang yang sudah sukses.



B.     Alasan “Kenapa Memilih Jurusan Teknik Informatika Gunadarma”
Universitas di Indonesia yang memiliki jurusan Teknik Informatika memang terbilang banyak dan tersebar di seluruh wilayah indonesia, Namun yang saya dapatkan info dari Internet maupun dari Orang orang lain yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Bina Nusantara dan Universitas Gunadarma.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember memang menghasilkan lulusan yang sangat ahli dibidang Teknik Informatika tetapi untuk bisa menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember ialah terbilang sulit, harus mengikuti tes SNMPTN atau SBMPTN yang dimana kita harus bersaing dengan seluruh siswa di indonesia yang mendaftar juga. Sedangkan Universitas Bina Nusantara sudah terkenal dengan Universitas swasta yang menghasilkan lulusan yang ahli juga dibidang Teknik Informatika, Dan universitas swasta dengan fasilitas yang terbilang lengkap. Tetapi, untuk menjadi mahasiswa Universitas Bina Nusantara terbilang susah, karena biaya yang dibutuhkan sangat amat besar, Maka dari itu saya memutuskan memilih Universitas Gunadarma karena memang sudah terkenal bahwa Universitas Gundarma ialah salah satu Universitas dengan Jurusan Teknik Informatika terbaik di indonesia, Dan biaya yang dibutuhkan untuk menjadi mahasiswa Universitas Gunadarma terbilang tidak terlalu mahal. Oleh karena itu saya memutuskan untuk memilih Universitas Gunadarma. Saya memilih Universitas Gunadarma bukan karena paksaan dari orang tua melainkan keinginan sendiri untuk menunjang masa depan saya kedepannya, sesuai dengan visi dan misi yang telah saya jabarkan di atas.
Dan, Karena itu saya sangat bersyukur dapat diterima menjadi Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Gunadarma. Semoga saya dapat menjalani segala pelajaran yang harus dilewati, dan mengerti materi yang diberikan dosen, Serta lulus tepat waktu.



BAB 3
PENUTUPAN

A.    Kesimpulan
Makalah ini saya buat untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dan menjabarkan Visi dan Misi serta alasan memilih jurusan Teknik Informatika. Dimana Visi adalah pandangan jauh kedepan / arah kemana kita ini akan melangkah, sedangkan Misi adalah kegiatan untuk mencapai sasaran atau target untuk mencapai misi atau tujuan yang telah kita buat dan lakukan. Dapat di contohkan Visi kita ingin pergi ke Bandung maka misi yang harus di buat yaitu naik kereta, naik motor, naik pesawat, naik bis, atau jalan kaki.

B.     Saran

            Mohon maaf jika ada penulisan kata yang saya tulis mungkin ada  kesalahan dan cara pengucapannya tapi saya berharap makalah ini dapat berbagi beberapa masukan untuk pembaca.

Read More